Dalam pandangan Dr. Ibrahim Elfiky, seorang motivator dan penulis buku yang juga pernah menjadi atlet tenis meja dan direktur sebuah hotel mewah, manusia terbagi menjadi tiga kelompok:
Kelompok pertama adalah orang-orang yang sukses dalam seluruh area kehidupan mereka. Penghasilan mereka cukup besar dan karir mereka cemerlang dan menjanjikan. Secara spiritual mereka dekat dengan Tuhan dan senang berbagi pada sesama manusia yang membutuhkan. Secara fisk, mereka cukup berolah raga, cukup istirahat dan hanya mengonsumsi makanan-makanan yang menyehatkan. Secara sosial, mereka membina hubungan baik dengan orang-orang yang menjadi sahabat mereka dengan hubungan yang saling menguntungkan.
Kelompok kedua adalah kelompok yang oleh Ibrahim disebut sebagai orang-orang yang hanya sukses di bidang pekerjaannya saja. Mereka memiliki karir yang tinggi serta penghasilan yang juga tidak kalah besarnya dengan kelompok pertama. Namun, orang-orang dari kelompok ini memiliki banyak masalah di area lain dalam kehidupannya. Banyak dari mereka yang seringkali jatuh sakit, tidak pernah atau jarang berolah raga serta memiliki gaya hidup yang sangat tidak sehat seperti merokok atau mengonsumsi makanan atau minuman yang merusak kesehatan. Secara sosial mereka memiliki banyak musuh yang terdiri dari orang-orang yang mereka sakiti hatinya.
Kelompok ketiga adalah orang-orang yang menyia-nyiakan hidupnya. Mereka menganggur atau hanya memiliki penghasilan pas-pasan sekedar untuk mempertahankan hidup. Mereka juga terjebak pada gaya hidup tidak sehat seperti pada kelompok kedua seperti merokok dan enggan berolah raga. Mreka juga tidak tahu bagaimana meningkatkan taraf hidup mereka dan secara mental enggan untuk berubah dan memperbaiki diri. Banyak orang dari kalangan menengah ke bawah yang termasuk dalam kelompok ketiga ini.
Ketiga kelompok manusia ini ada di sekitar kita. Kita memiliki pilihan mau jadi bagian dari kelompok yang mana, apakah yang pertama, kedua atau yang ketiga. Memang, jika kita sudah terjebak dalam pola dan gaya hidup yang kurang baik, bukan hal mudah utnuk mengubahnya. Namun, jika kita tidak melakukannya, tidak ada orang yang bisa melakukannya untuk kita.
Semoga bermanfaat
Referensi:
Jangan Tunda Sukses, Dr. Ibrahim Elfiky, Penerbit Hikmah
Tulisan ini sudah pernah dimuat di situs baruseru.com
Sekedar Menuliskan Rekam Jejak Kehidupan yang semoga akan abadi dalam Kebaikan
Rabu, 13 November 2013
Kamis, 15 Agustus 2013
[Power of Life] Menjaga Kejernihan Hati
Alkisah di sebuah kota kecil ada seorang gadis kecil yang pandai menari. Gadis berumur 8 tahun itu telah meraih banyak sekali piagam penghargaan dan piala sebagai pengakuan atas kemampuannya menari. Gadis kecil itu telah menjadi kebanggaan bagi keluarga dan warga kota tersebut. Si gadis penari itu juga sering tampil di berbagai acara untuk menunjukkan kebolehannya menari, baik di kota tersebut atau di kota-kota lain.
Pada suatu hari datanglah seorang maestro tari ke kota tempat tinggal si gadis. Si gadis penari tersebut tidak menyia-nyiakan kesempatan langka tersebut. Setelah berusaha keras, si gadis pun berhasil menemui sang maestro dan memintanya menilai tariannya. Saat sedang menari, tiba-tiba sang maestro pergi begitu saja meninggalkan si gadis. Si gadis sangat kecewa dan menghentikan tariannya, dia pun lalu berlari pulang ke rumahnya. Sesampainya di rumah, dia membuang semua piagam penghargaan dan piala yang dia peroleh dan berhenti berlatih menari.
Sepuluh tahun kemudian, maestro yang sama datang kembali ke kota tersebut. Si gadis sekali lagi berusaha menemuinya dan mengingatkannya pada kejadian sepuluh tahun yang lalu. Sang maestro berpikir sejenak dan mengatakan bahwa dia ingat pada gadis kecil yang menari di hadapannya saat itu. Maestro tersebut juga mengatakan bahwa dia sangat kagum pada tarian yang dibawakan si gadis. Saat ditanya mengapa dia pergi begitu saja saat si gadis kecil menari, sang maestro mengatakan bahwa dia hendak mengambil kartu namanya dan saat dia kembali saat itu, gadis itu sudah tidak ada di tempatnya. Sungguh sangat disayangkan.
Kisah di atas merupakan sebuah ilustrasi dari kejadian yang bisa menimpa orang yang hatinya kurang jernih dan sempit pandangan. Orang-orang seperti itu seringkali terlalu cepat mengambil kesimpulan dari suatu kejadian yang kurang menyenangkan. Akhirnya, orang-orang seperti itu sangat mudah mengalami kerugian dan sulit meningkatkan kualitas kehidupannya. Orang-orang seperti itu biasanya arang memperbaharui diri hingga lemah jiwanya dan tidak berkembang mengikuti perkembangan usianya.
Tips untuk berlatih menjernihkan hati dari Mbak Niek:
1. Berlatih untuk diam dan belajar tidak mudah berkomentar, mengeluarkan statement atau bicara yang tidak perlu. Jika kita tergoda untuk berkomentar, jangan langsung bereaksi atau berkomentar. Belajarlah untuk peka terhadap kapan harus bicara atau kapan harus diam.
2. Rileks, jika mungkin masuki kondisi alpha, lalu berdiri dan tarik nafas 9x lalu duduk rileks dan lakukan afirmasi seperti berikut: "Semakin hari semakin sehat semakin jernih semakin hari hati saya semakin bening" berkali-kali sambil bayangkan anda sudah menjadi pribadi yan bening hati. Orang yang bening hatinya akan memancarkan keindahan dari dalam, body language dan auranya positif serta lebih mudah dekat pada tuhan. Kita perlu waktu khusus untuk melakukan latihan seperti itu.
3. Meningkatkan religiusitas agar bisa lebih dekat pada Tuhan. Untuk itu kita harus mempelajari syariat dan meningkatkan kualitas dan kuantitas ibadah. Jika untuk melakukan ibadah ritual yang wajibsaja sudah berat, maka kita perlu mengoreksi kedekatan kita dengan Tuhan agar bisa menjernihkan hati.
4. Bergabung dengan lingkungan atau komunitas yang membuat anda konsisten di jalan anda karena kendala bisa mengubah fisiologi dan mood anda. Teman-teman di komunitas-komunitas yang positif akan menguatkan anda. Anda juga bisa membuat group di situs-situs jejaring sosial dengan tujuan dan konten yang positif.
5. Menghindari lingkungan yang buruk jika anda belum memiliki kekuatan mental dan pengaruh yang bisa mewarnai mereka.
Semoga bermanfaat
Acara The Power of Life edisi 13 Agustus 2013 di radio Sindo Trijaya 104.6 FM
Narasumber: Nikmah Nursyam (mbak Niek)
Pada suatu hari datanglah seorang maestro tari ke kota tempat tinggal si gadis. Si gadis penari tersebut tidak menyia-nyiakan kesempatan langka tersebut. Setelah berusaha keras, si gadis pun berhasil menemui sang maestro dan memintanya menilai tariannya. Saat sedang menari, tiba-tiba sang maestro pergi begitu saja meninggalkan si gadis. Si gadis sangat kecewa dan menghentikan tariannya, dia pun lalu berlari pulang ke rumahnya. Sesampainya di rumah, dia membuang semua piagam penghargaan dan piala yang dia peroleh dan berhenti berlatih menari.
Sepuluh tahun kemudian, maestro yang sama datang kembali ke kota tersebut. Si gadis sekali lagi berusaha menemuinya dan mengingatkannya pada kejadian sepuluh tahun yang lalu. Sang maestro berpikir sejenak dan mengatakan bahwa dia ingat pada gadis kecil yang menari di hadapannya saat itu. Maestro tersebut juga mengatakan bahwa dia sangat kagum pada tarian yang dibawakan si gadis. Saat ditanya mengapa dia pergi begitu saja saat si gadis kecil menari, sang maestro mengatakan bahwa dia hendak mengambil kartu namanya dan saat dia kembali saat itu, gadis itu sudah tidak ada di tempatnya. Sungguh sangat disayangkan.
Kisah di atas merupakan sebuah ilustrasi dari kejadian yang bisa menimpa orang yang hatinya kurang jernih dan sempit pandangan. Orang-orang seperti itu seringkali terlalu cepat mengambil kesimpulan dari suatu kejadian yang kurang menyenangkan. Akhirnya, orang-orang seperti itu sangat mudah mengalami kerugian dan sulit meningkatkan kualitas kehidupannya. Orang-orang seperti itu biasanya arang memperbaharui diri hingga lemah jiwanya dan tidak berkembang mengikuti perkembangan usianya.
Tips untuk berlatih menjernihkan hati dari Mbak Niek:
1. Berlatih untuk diam dan belajar tidak mudah berkomentar, mengeluarkan statement atau bicara yang tidak perlu. Jika kita tergoda untuk berkomentar, jangan langsung bereaksi atau berkomentar. Belajarlah untuk peka terhadap kapan harus bicara atau kapan harus diam.
2. Rileks, jika mungkin masuki kondisi alpha, lalu berdiri dan tarik nafas 9x lalu duduk rileks dan lakukan afirmasi seperti berikut: "Semakin hari semakin sehat semakin jernih semakin hari hati saya semakin bening" berkali-kali sambil bayangkan anda sudah menjadi pribadi yan bening hati. Orang yang bening hatinya akan memancarkan keindahan dari dalam, body language dan auranya positif serta lebih mudah dekat pada tuhan. Kita perlu waktu khusus untuk melakukan latihan seperti itu.
3. Meningkatkan religiusitas agar bisa lebih dekat pada Tuhan. Untuk itu kita harus mempelajari syariat dan meningkatkan kualitas dan kuantitas ibadah. Jika untuk melakukan ibadah ritual yang wajibsaja sudah berat, maka kita perlu mengoreksi kedekatan kita dengan Tuhan agar bisa menjernihkan hati.
4. Bergabung dengan lingkungan atau komunitas yang membuat anda konsisten di jalan anda karena kendala bisa mengubah fisiologi dan mood anda. Teman-teman di komunitas-komunitas yang positif akan menguatkan anda. Anda juga bisa membuat group di situs-situs jejaring sosial dengan tujuan dan konten yang positif.
5. Menghindari lingkungan yang buruk jika anda belum memiliki kekuatan mental dan pengaruh yang bisa mewarnai mereka.
Semoga bermanfaat
Acara The Power of Life edisi 13 Agustus 2013 di radio Sindo Trijaya 104.6 FM
Narasumber: Nikmah Nursyam (mbak Niek)
Langganan:
Postingan (Atom)