Rabu, 13 November 2013

Tiga Kelompok Manusia Menurut Ibrahim Elfiky

Dalam pandangan Dr. Ibrahim Elfiky, seorang motivator dan penulis buku yang juga pernah menjadi atlet tenis meja dan direktur sebuah hotel mewah, manusia terbagi menjadi tiga kelompok:

Kelompok pertama adalah orang-orang yang sukses dalam seluruh area kehidupan mereka. Penghasilan mereka cukup besar dan karir mereka cemerlang dan menjanjikan. Secara spiritual mereka dekat dengan Tuhan dan senang berbagi pada sesama manusia yang membutuhkan. Secara fisk, mereka cukup berolah raga, cukup istirahat dan hanya mengonsumsi makanan-makanan yang menyehatkan. Secara sosial, mereka membina hubungan baik dengan orang-orang yang menjadi sahabat mereka dengan hubungan yang saling menguntungkan.

Kelompok kedua adalah kelompok yang oleh Ibrahim disebut sebagai orang-orang yang hanya sukses di bidang pekerjaannya saja. Mereka memiliki karir yang tinggi serta penghasilan yang juga tidak kalah besarnya dengan kelompok pertama. Namun, orang-orang dari kelompok ini memiliki banyak masalah di area lain dalam kehidupannya. Banyak dari mereka yang seringkali jatuh sakit, tidak pernah atau jarang berolah raga serta memiliki gaya hidup yang sangat tidak sehat seperti merokok atau mengonsumsi makanan atau minuman yang merusak kesehatan. Secara sosial mereka memiliki banyak musuh yang terdiri dari orang-orang yang mereka sakiti hatinya.

Kelompok ketiga adalah orang-orang yang menyia-nyiakan hidupnya. Mereka menganggur atau hanya memiliki penghasilan pas-pasan sekedar untuk mempertahankan hidup. Mereka juga terjebak pada gaya hidup tidak sehat seperti pada kelompok kedua seperti merokok dan enggan berolah raga. Mreka juga tidak tahu bagaimana meningkatkan taraf hidup mereka dan secara mental enggan untuk berubah dan memperbaiki diri. Banyak orang dari kalangan menengah ke bawah yang termasuk dalam kelompok ketiga ini.

Ketiga kelompok manusia ini ada di sekitar kita. Kita memiliki pilihan mau jadi bagian dari kelompok yang mana, apakah yang pertama, kedua atau yang ketiga. Memang, jika kita sudah terjebak dalam pola dan gaya hidup yang kurang baik, bukan hal mudah utnuk mengubahnya. Namun, jika kita tidak melakukannya, tidak ada orang yang bisa melakukannya untuk kita.

Semoga bermanfaat

Referensi: Jangan Tunda Sukses, Dr. Ibrahim Elfiky, Penerbit Hikmah

Tulisan ini sudah pernah dimuat di situs baruseru.com